LAMONGAN
(BM)-Berbagai
cara untuk meningkat perekonomian di pedesaaan. Di Desa Latukan Kecamatan
Karanggeneng Kabupaten Lamongan seorang warga bernama Yazid membuat makanan
olahan dari jantung pohon pisang yang kemudian dijual ke desa-desa di sekitar
Desa Latukan. Hasilnya dapat menjadi sumber pendapatan meski berada di
pedesaan.
Menurut
Yazid pembuatan makanan ringan dari jantung pisang ini berawal dari banyaknya
pohon pisang yang terdapat jantung pisang dan selama ini terbuang sia-sia. “Di Desa
Latukan banyak sekali terdapat pohon pisang. Batangnya dibuang begitu saja
setelah buah pisangnya dipanen. Kemudian kita mencoba memanfaatkan untuk
sejumlah masakan ringan dari olahan jantung pisang tersebut” kata Yazid, Senin
(11/9)
Diantaranya,
lanjut Yazid, untuh makanan olahan berupa keripik, kerupuk, bakso goreng,
jenang, sosis, abon, puding, crispy, nugget. "Proses awalnya pohon
pisang dikupas dulu kemudian diambil jantungnya. Selanjutnya benang
sarinya dibuang karena jika tidak dibuang maka itu tidak akan bisa hancur
jika digoreng” terang Yazid,
Selanjutnya
jantung pisang digiling dan dicampur dengan tepung sebagai bahan
pembuatan sosis, kerupuk dan abon," jelas Yazid yang
juga menuturkan jantung pisang ini memiliki serat yang tinggi dan baik untuk
kesehatan tubuh. Setelah proses pembuatan makanan olahan seperti
keripik, kerupuk, bakso goreng, jenang, sosis, abon, puding, crispy
dan nugget selesai kemudian dikemas agar terlihat menarik bagi
calon pembeli.
Agus
Syafi'I, Pimpinan BUMDes Desa Latukan. makanan ringan dari jantung pisang
ini menjadi sebuah produk unggulan dari Desa Latukan yang tergabung dalam
BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Latukan. "Kini kita
berkonsentrasi untuk pengembangan pemasaran, agar berjalan maksimal untuk
meningkatkan perekonomian warga. Selama ini pemasaran produk ini baru sebatas
di desa-desa sekitar dan berencana untuk memperluas area pemasarannya ke
kota sekitar ” jelas Agus Syafi'i Pimpinan BUMDes Desa Latukan.
Kepala Desa Latukan, drs. H. M. Jiono berharap usaha makanan
olahan dari jantung pisang tersebut terus berkembang sehingga mampu menampung
atau menyerap tenaga dari Desa Latukan sendiri, sekaligus untuk
mengurangi urbanisasi ke kota.(kom/dra)