Segenap Keluarga Besar Pemerintah Desa Latukan, Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Minal Aidin wal Faizin (Mohon Maaf Lahir dan Bathin)

Senin, 19 Juni 2017

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H

     
       Akhir Ramadhan yang penuh berkah, kegembiraan nampak terpancar dari sekian wajah yang telah melaksanakan ibadah menjalankan segala perintah dan menjahui larangannya. kini kita tiba di hari yang berbahagia, hari dimana kita sekalian dapat meraih hari kemenangan. hari di mana kita kembali ber idul fitri (kembali suci).
       Sebagai Insan biasa, tentunya kami sekalian tidak luput dari segala dosa. baik itu yang terjadi akibat ucapan, perbuatan ataupun tingkah laku kami dalam melayani segenap masyarakat desa Latukan tercinta. mungkin selama ini kami kurang dalam melayani, kurang tanggap dalam menampung aspirasi ataupun juga kurang cekatan dalam menangani situasi, memang itulah yang patut kami perbaiki. namun sebagai hamba insani, tentu kami berusaha untuk menjadi lebih baik lagi dari hari ke hari. dan kami juga mengharapkan saran, masukan. ataupun kritik yang membangun agar dapat menjadi spirit dan motivasi kami.
       Kami segenap Pemerintah Desa Latukan Mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H,  mohon ma'af lahir dan Bathin.

Dengan Berkah Ramadhan dan Semangat Idul Fitri
Kita Tingkatkan Silaturrahim dan Ukhuwah Islamiyah
Demi Terwujudnya Desa Latukan yang Aman, Tentram dan Sejahtera

Rabu, 29 Maret 2017

TRANSPARANSI ANGGARAN DESA LATUKAN

         
        Untuk menjalankan Amanat Undang-undang tentang Transparansi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, serta instruksi dari Bapak Camat Karanggeneng ( Joko Raharto, SSTP, MAP ) bahwa desa Latukan harus membuat penyampaian informasi Transparansi Anggaran Desa yang pertama di kecamatan Karanggeneng, hal itu bertujuan agar desa-desa yang lain di wilayah kecamatan Karanggeneng dapat segera menyusul apa yang telah dilakukan oleh desa Latukan, ungkap pak camat.
       Keinginan bapak camat Karanggeneng juga langsung ditindaklanjuti oleh Bapak Drs. H. M. Jiono (selaku Kepala Desa Latukan), karena memang Kepala Desa Latukan menginginkan penyampaian informasi seakurat mungkin pada masyarakat, baik itu melalui kegiatan TURBA yang dilakukan rutin setiap awal tahun, serta penyampaian melalui media elektronik ataupun cetak semacam baliho. hal itu bertujuan agar seluruh elemen masyarakat yang ada di desa Latukan mengetahui dengan persis kegiatan yang dilakuakan  oleh Pemerintah Desa, sehingga dapat mengurangi kecurigaan dari masyarakat. hal itu juga sebagai sistem kontrol dari masyarakat, jadi ketika ada kegiatan yang tidak sesuai dengan apa yang telah disampaikan melalui informasi yang di maksud, maka masyarakat dapat mengingatkan pemerintah desa, ataupun juga bisa meminta penjelasan, pungkas kepala desa.
       Adapun penyampaian informasi semacam ini bukan yang pertama akali dilakukan oleh Pemerintah Desa Latukan, karena pada tahun 2016 juga desa latukan sudah melakukan hal yang sama. dan hal itu mendapatkan respon positif dari masyarakat desa, karena dapat menerima informasi yang mereka inginkan.

AN Hidayah.Red

Sabtu, 09 Juli 2016

PEMBANGUNAN MUSHOLLAH BALAI DESA LATUKAN


     Sabtu Kliwon, Tanggal 9 Juli 2016 menjadi sejarah baru pembangunan di Desa Latukan Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan. Hal itu karena pagi ini adalah awal pembangunan Mushollah di komplek kantor Pemerintah Desa Latukan, yang sejak kantor ini berdiri belum pernah ada tempat ibadah yang berupa Mushollah.
          Pembangunan Mushollah di komplek kantor desa Latukan ini merupakan keinginan dari Bapak Kepala Desa Latukan Drs. H. M. Jiono yang memang terkenal Religius sejak lama, namun karena keterbatasan anggaran biaya di desa Latukan sehingga rencana pembangunan tersebut masih menunggu waktu yang tepat.
           Pada tahun 2016 kali ini, Pemerintah Desa Latukan Menerima Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Program Alokasi Dana Desa (ADD) untuk kegiatan fisik sebesar Rp. 58.267.200. kemudian mengingat kondisi bangunan balai desa dan kantornya sudah cukup bagus, maka dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan mushollah, dan rencana itu pun langsung disetujui oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Latukan karena memang selama ini belum mempunyai tempat ibadah.

          Semoga pembangunan mushollah di tahap pertama ini dapat berjalan dengan lancar, kemudian dapat ditingkatkan dan disempurnakan pada tahap kedua (tahun 2017). Sehingga warga masyarakat dan tamu yang sedang berkunjung ke komplek pemerintah desa Latukan tidak kesulitan mencari tempat untuk beribadah. Terlebih lagi bagi para pedagang keliling yang sering istirahat (menginap) dapat istirahat di mushollah, tidak lagi tidur di balai desa dengan kondisi yang kurang nyaman karena terkena udara dan hembusan angin malam. Red

Selasa, 05 April 2016

TEKNOLOGI PERTANIAN LATUKAN

          Pasca musim panen MP 1 tahun 2016 ini, para petani desa Latukan sudah dapat bernafas lega. hal itu disebabkan masalah yang dialami beberapa tahun terakhir ini tentang lambatnya pengolahan lahan pasca panen sedikit berkurang. karena sejak tahun 2016 ini, Desa Latukan telah memiliki Traktor roda 4 sejumlah 2 buah. Dan hal itu sangat membantu kebutuhan petani, karena pada prakteknya Traktor jenis ini mampu mengerjakan 5 kali lebih cepat dari Hand traktor biasa.
         Sementara ini desa Latukan memang jauh lebih unggul dibandingkan dengan desa sekitar, bahkan ditingkat kabupaten Lamongan tentang Alat Mesin pertanian. Hal itu tidak lepas dari usaha dan kerja keras yang di lakukan oleh Pengurus Gapoktan "RUKUN MAKMUR" Bambang Sutejo selaku Ketua dan Hari Sholihin sebagai wakil ketua sekaligus menjadi ketua Kelompok Tani Rukun Makmur II.
         Semoga dengan keunggulan mesin pertanian ini dapat dikelola sebaik mungkin dan pada akhirnya mampu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat petani di desa Latukan.
       

Senin, 14 Maret 2016

Program 1 Desa 1 Milyar belum maksimal

          Untuk menjalankan amanat dari konstitusi yang tertuang dalam Undang-undang Desa Nomor 6 tahun 2014, pemerintah Republik Indonesia di bawah komando bapak presiden Ir. Joko Widodo langsung bergerak cepat. Presiden langsung mengimplementasikn apa yang tercantum dalam amanat undang-udang tersebut, hal itu bertujuan agar program yang tujuan utamanya untuk memberikan kebebasan pada desa untuk mengelola kebijakan khususnya di bidang pembangunan Infrastruktur, Pemberdayaan, dll ini segera dapat dirasakan oleh masyarakat di pedesaan.
          Namun melaksanakan sebuah program kebijakan tidaklah semudah apa yang tertulis dalam dokumen perencanaan, masih banyak pemerintah desa yang belum faham dengan perubahan-perubahan yang terjadi di birokrasi pemerintahan desa. Kemudian ketidakjelasan terkait dengan aturan baku masih menjadikan polemik dibawah. Hal itu disebabkan karena Sumber Daya Pemerintah desa tidaklah merata di setiap desa. Hal ini menjadi Pekerjaan Rumah bagi SKPD yang bertugas membimbing pemerintah desa.
          Anggaran yang selalu diberitakan di media bahwa 1 desa akan mendapatkan 1 milyar pada saat ini belum bisa dikatakan 100% benar. karena pada kenyataannya pada tahun 2016 ini baru sekitar 60% dari rencana anggaran yang mampu disediakan pemerintah pusat untuk pemberdayaan desa. Tentulah hal itu masih jauh dari harapan pemerintah desa dan seluruh warga masyarakat desa yang ada di Negara Republik Indonesia tercinta ini.
         Meskipun demikian, kita tentu harus mengaprisiasi apa yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di pedesaan melalui program 1 desa 1 milyar tersebut. Karena memang tidak ada program yang dibuat pemerintah, kalau tidak untuk kebaikan warga masyarakatnya. Namun hal itu juga perlu bimbingan dan pengawasan yang berjenjang, agar segala macam tujuan yang taercantum dalam kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar da bermanfaat.
           Namun menurut sebagian pemerintah desa yang wilayahnya luas dan mempunyai penduduk banyak, pembagian dana desa saat ini kurang proporsional dan belum memiliki aspek keadilan. Hal itu disebabkan pembagian dana desa yang dibagikan nominalnya hampir sama antara desa kategori luas dan kecil, sedangkan infrastruktur yang perlu dibangun tentunya tidak sama.


Jumat, 04 Maret 2016

LATUKAN NOMINASI PEMENANG LOMBA DESA



            Pada hari Rabu Tanggal 24 Februari 2016, Kantor desa Latukan kedatangan tamu dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (BAPEMAS) Kabupaten Lamongan. Kepentingannya hanya menyampaikan informasi, bahwa desa Latukan masuk menjadi Nominator pemenang Lomba Desa Bidang Gotong Royong tahun 2016. Dari 27 Desa Yang di tunjuk untuk mewakili masing-masing kecamatan di Kabupaten Lamongan, Desa Latukan termasuk salah satu dari 3 Desa yang layak mendapatkan juara . Adapun 2 desa yang lain yaitu Desa Lembor Kecamatan Brondong, dan desa Banyubang Kecamatan Solokuro.
               Dari 3 desa yang menjadi calon juara harus memaparkan potensi desa masing-masing, terutama dalam bidang partisipasi masyarakat dan gotong royong. Pada lomba desa tahun 2016 ini, panitia memberikan penilaian penting pada 4 bidang utama Yaitu, Bidang Kemasyarakatan, Bidang Ekonomi, Bidang  Sosial, Budaya dan Keagamaan, serta Bidang Lingkungan Hidup.  
            Menurut Arif Nur Hidayah, S.Pd.  (Plt. Sekretaris Desa Latukan). Dari hasil pemaparan di BAPEMAS  Lamongan pada tanggal 29 Februari 2016 kemarin, Desa Latukan lebih unggul dibanding 2 nominator yang lain. Hal itu disebabkan, materi yang dipaparkan oleh Kepala Desa Latukan (Drs. H. M. Jiono) bersama Ketua BPD (H. Totok Rudi S) serta ketua LPM yang di wakili sekretaris LPM (Agus Syafi’i, SE) sangat lugas dan sesuai dengan kondisi yang ada pada masyarakat desa Latukan. Dia juga menambahkan, Jika Desa Latukan terpilih menjadi juara 1, “yo seneng yo susah”. Senang karena bisa menjadi yang terbaik di kabupaten Lamongan, Susah karena harus bersiap-siap mewakili Kabupaten Lamongan untuk maju pada lomba desa tingkat Propinsi.
               Apapun hasilnya, yang jelas dengan kerja keras, semangat pembangunan yang didasari rasa guyup rukun untuk kepentingan masyarakat Desa Latukan yang telah dilakukan selama ini menjadi tolak ukur bagi desa yang lain. Dan diharapkan suasana yang semacam ini tetap bisa dilanjutkan, dan jika ada yang kurang harus diperbaiki. Red.

Senin, 26 Oktober 2015

LATUKAN KOTA BLEWAH

                "Latukan Kota Semangka", mungkin kalimat yang satu ini sudah sangat familiar terdengar di daerah kabupaten Lamongan, Khususnya yang dekat dengan kecamatan Karanggeneng pada saat musim kemarau seperti saat ini. Dan hal itu memang wajar, karena hampir dari seluruh lahan pertanian yang ada di desa Latukan (380 Ha) di tanami semangka.
                Akan tetapi khusus untuk tahun ini (2015) julukan "Latukan Kota Semangka" sudah kurang tepat, hal itu disebabkan tanaman semangka hanya tinggal 20% dari jumlah keseluruhan lahan pertanian yang berada di desa Latukan. Para petani kali ini memilih tanaman yang beragam dan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar, seperti halnya gambar buah yang ada di atas. 

         Buah yang satu ini dikenal warga Latukan dengan sebutan "Garbis", namun masyarakat pada umumnya lebih mengenal buah yang satu ini dengan sebutan "Blewah". Blewah dari desa Latukan pada umumnya berukuran sangat besar, dan mempunyai tingkat ketahanan yang jauh lebih unggul dengan tanaman blewah dari daerah lain, dan yang pasti rasanya lebih manis. Pada musim panen seperti saat ini, Blewah berkisar antara Rp. 1.000 s/d 1.200 setiap Kg.

            Untuk yang satu ini, mungkin di daerah lain belum begitu familiar. namun di desa Latukan sudah banyak yang membudidayakan, karena memang bentuknya yang menarik, kemudian di tunjang oleh rasa yang manis menjadikan buah yang satu ini menjadi andalan dari petani. Karena belum ada nama resmi secara umum, para petani desa latukan menyebut buah yang satu ini dengan sebutan "Garbis Kerak" atau "Ker-ker". sekilas buah ini memang menyerupai Melon, hal itu sangat wajar karena memang buah ini adalah hasil persilangan antara buah "salmon" dengan buah "Melon" sehingga secara bentuk menyerupai salmon, namun garis-garis kecil yang ada pada buah tersebut adalah bawaan dari melon. untuk buah yang satu ini, di desa Latukan berkisar antara harga Rp. 1.500 s/d 2.000 setiap Kg.

        Inilah Primadona Petani Latukan kali ini, buah yang lucu dengan warna yang menarik ini bernama "Salmon". Rasanya sangat manis, daging tebal dan lembut membuat buah yang satu ini laris manis di serbu tengkulak. Dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu antara Rp. 2.00 s/d 2.500 setiap Kg. menjadikan buah ini yang paling laku di pasaran.
          Untuk yang satu ini, juga merupakan buah jenis baru bagi petani Latukan. tidak ada yang tahu secara pasti bagaimana asal usul buah yang satu ini, jika di lihat sekilas ada beberapa perpaduan buah yang nampak. bentuk yang panjang menyerupai timun mas, kemudian garis-garis yang ada seperti halnya garbis, namun jika dilihat didalamnya menyerupai salmon. tidak ada nama resmi, namun para petani Latukan menamakan buah yang satu ini dengan sebutan "Sunrise". Rasanya sangat manis, dagingnya tebal, kemudian bentuk yang lonjong menjadikan buah ini banyak di cari orang untuk di konsumsi. Harganya pun relatif terjangkau, berkisar antara Rp. 2.000 s/d 2.500 setiap Kg.
   Untuk buah yang satu ini, mungkin sudah tidak perlu dijelaskan panjang lebar, ini adalah buah Melon. buah ini termasuk buah kalangan elite. karena memang harganya yang cukup mahal, dan juga budidayanya sedikit sulit jika di bandingkan dengan buah sejenisnya. untuk buah yang satu ini, di desa Latukan berkisar antara Rp. 3.000 s/d 4.000 setiap Kg.



             Mana yang lebih tepat? Latukan Kota Semangka atau Latukan Kota Blewah, biar anda sendiri yang menamakannya. yang jelas hasil buah yang ada di desa Latukan sangat beragam dan tentunya memanjakan orang yang menikmatinya. Jika tidak percaya, silahkan berkunjung ke desa Kami.

by : Kasun Latukan Utara, red.