DALAM UPAYA
MEMENUHI KEBUTUHAN AIR DI MASYARAKAT, KHUSUNYA PENGGUNA AIR DI HIPPAM “TIRTA
MULYA” (WISLICH DESA LATUKAN). BANYAK HAL YANG TELAH DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
DESA LATUKAN, DIANTARANYA :
UNTUK
MENGURANGI KETERGANTUNGAN AIR BAKU DARI BENGAWAN SOLO, PEMERINTAH DESA TELAH
MELAKUKAN PENGEBORAN DI SAMPING TELAGA PENGAMBILAN. HAL ITU DILAKUKAN KARENA
MEMANG KONSUMSI AIR MASYARAKAT DESA LATUKAN YANG TERBILANG SANGAT TINGGI. DARI
546 PELANGGAN, RATA-RATA SETIAP HARI MENGHABISKAN + 400 LITER/PELANGGAN.
MENURUT
SEKRETARIS HIPPAM “TIRTA MULYA”, SEJAK 5 TAHUN TERAKHIR JUMLAH PELANGGAN
DI WISLICH DESA LATUKAN ITU MENGALAMI KENAIKAN SEKITAR 300%. MAKA HAL ITU PERLU
DIIMBANGI DENGAN MELAKUKAN PERLUASAN JARINGAN YANG TELAH ADA, DAN BARU-BARU INI
PEMERINTAH DESA TELAH MEMASANG JARINGAN BARU SEKITAR 1 KM.
UNTUK
SIAGA ALIRAN LISTRIK YANG SERING MATI KETIKA MUSIM PENGHUJAN, PEMERINTAH DESA
MENGAMBIL INISIATIF UNTUK MEMBELI DIESEL UNTUK PENYEDIAAN ALIRAN LISTRIK KETIKA
SEWAKTU-WAKTU AKAN MATI.
SEMUA
KEGIATAN YANG DILAKUKAN, ADALAH SUATU BENTUK UPAYA PEMERINTAH DESA LATUKAN
DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT, KARENA MEMANG PELAYANAN MASYARAKAT ADALAH
PRIORITAS DARI PEMERINTAH DESA YANG SAAT INI DI KOMANDANI OLEH BAPAK Drs. M.
JIONO INI. AKAN TETAPI SEMUA ITU TIDAK AKAN BERJALAN MULUS, TANPA ADANYA
DUKUNGAN, PARTISIPASI DAN JUGA DO’A DARI MASYARAKAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar