Segenap Keluarga Besar Pemerintah Desa Latukan, Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Minal Aidin wal Faizin (Mohon Maaf Lahir dan Bathin)

Jumat, 28 Desember 2012

WISLICH DESA

DALAM UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR DI MASYARAKAT, KHUSUNYA PENGGUNA AIR DI HIPPAM “TIRTA MULYA” (WISLICH DESA LATUKAN). BANYAK HAL YANG TELAH DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH DESA LATUKAN, DIANTARANYA :
UNTUK MENGURANGI KETERGANTUNGAN AIR BAKU DARI BENGAWAN SOLO, PEMERINTAH DESA TELAH MELAKUKAN PENGEBORAN DI SAMPING TELAGA PENGAMBILAN. HAL ITU DILAKUKAN KARENA MEMANG KONSUMSI AIR MASYARAKAT DESA LATUKAN YANG TERBILANG SANGAT TINGGI. DARI 546 PELANGGAN, RATA-RATA SETIAP HARI MENGHABISKAN + 400 LITER/PELANGGAN.
MENURUT SEKRETARIS HIPPAM “TIRTA MULYA”, SEJAK 5 TAHUN TERAKHIR JUMLAH PELANGGAN DI WISLICH DESA LATUKAN ITU MENGALAMI KENAIKAN SEKITAR 300%. MAKA HAL ITU PERLU DIIMBANGI DENGAN MELAKUKAN PERLUASAN JARINGAN YANG TELAH ADA, DAN BARU-BARU INI PEMERINTAH DESA TELAH MEMASANG JARINGAN BARU SEKITAR 1 KM.
UNTUK SIAGA ALIRAN LISTRIK YANG SERING MATI KETIKA MUSIM PENGHUJAN, PEMERINTAH DESA MENGAMBIL INISIATIF UNTUK MEMBELI DIESEL UNTUK PENYEDIAAN ALIRAN LISTRIK KETIKA SEWAKTU-WAKTU AKAN MATI.
SEMUA KEGIATAN YANG DILAKUKAN, ADALAH SUATU BENTUK UPAYA PEMERINTAH DESA LATUKAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT, KARENA MEMANG PELAYANAN MASYARAKAT ADALAH PRIORITAS DARI PEMERINTAH DESA YANG SAAT INI DI KOMANDANI OLEH BAPAK Drs. M. JIONO INI. AKAN TETAPI SEMUA ITU TIDAK AKAN BERJALAN MULUS, TANPA ADANYA DUKUNGAN, PARTISIPASI DAN JUGA DO’A DARI MASYARAKAT.

Jumat, 21 Desember 2012

PELAKSANAAN PADE (Pengolahan Administrasi Desa Secara Elektronik) DI KABUPATEN LAMONGAN


Untuk memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan professional, penerapan Program PADE (Pengolahan Administrasi Desa Secara Elektronik) di Kabupaten Lamongan semakin dimantapkan.
Program inovatif ini rencannya akan diujicobakan pada tahun 2013 yang meliputi 27 desa dan 12 kelurahan (termasuk desa Latukan (Karanggeneng) yang terutama digunakan sebagai pilot project). Sedangkan persiapannya, telah dilaksanakan pembinaan pemantapan tugas dan fungsi Sekretaris Desa di ruang Sabha Dyaksa, Rabu (19/12/2012) kemarin.
Sebanyak 100 Sekdes dan 12 sekretaris kelurahan se-Kabupaten Lamongan dilibatkan pada acara yang dibuka Asisten Tata Praja Luluk Humam.
Dikatakan, saat ini masyarakat menuntut pelayanan yang cepat, tepat dan professional. Maka pemerintah daerah, termasuk pemerintahan di desa harus mengubah sistem pelayanan agar mampu mengakomodir tuntutan tersebut.
“Upaya nyata peningkatan pelayanan itu dilakukan adalah melalui penerapan program PADE.  Untuk itu dibutuhkan kemauan dan kemampuan yang keras untuk beradaptasi dengan program-program yang baru. Karena PADE tidak akan berjalan tanpa upaya dan kerja keras para Sekdes,” tambahnya.
Hadir sebagai pemateri pada acara ini Kabag Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Mohammad Nalikan untuk memberikan pembinaan tentang Program Pengolahan Administrasi Desa, dan di bantu oleh kepala dusun Latukan utara (karanggeneng) sebagai petugas yang mendemonstrasikan program PADE tersebut.

Sabtu, 15 Desember 2012

Demo Perangkat Desa Berakhir Ricuh



Hari ini, Jumat, 14 Desember 2012, ribuan perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) dan Aliansi Perangkat Desa berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI. Aksi unjuk rasa itu didasari keinginan dari para perangkat desa ini agar RUU tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) segera disahkan. Nantinya aksi demo para perangkat desa tidak hanya akan berlansung sekali saja namun bisa berlanjut hingga Senin pekan depan. Akibat aksi demo para perangkat desa ini, area Jakarta sekitar wilayah Gedung DPR RI mengalami kemacetan parah hingga belasan kilometer. Tidak hanya berhenti di situ, para perangkat desa yang hanya menerima upah sekitar Rp. 500 ribu per bulan itu sempat melakukan aksi anarkis. massa para perangkat desa yang diikuti oleh Kades dan bawahannya itu masuk ke jalan tol dalam kota dan jalan arteri di Jl. Gatot Subroto. 
 
Mereka mencabuti tanaman-tanaman pembatas jalan tol, merusak pagar besi pembatas jalan tol, dan membakar ranting-ranting di tengah jalanan di seberang gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta. Kerumunan massa pendemo itu menutup dua ruas jalan tol dari arah Slipi ke Senayan dan sebaliknya. Pagar besi yang memisahkan jalan tol dan arteri juga dirusak. Setelah berdemo, massa berpindah ke depan Gedung BPK lalu melakukan aksi yang sama dengan membakar ranting-ranting di tengah jalan. Untuk mengamankan aksi unjuk rasa para perangkat desa ini, sebanyak 350 personel kepolisian telah berjaga-jaga di sekitar lokasi demo. Pengamanan aksi ini di kawal langsung oleh Kapolres Jakarta Pusat Kombespol Angesta Romano Yoyol dan Kapolsek Tanah Abang AKBP Suyudi Ario Seto.
Kami sendiri selaku pemerintah desa juga turut prihatin dengan kejadian anarkis yang dilakukan oleh kawan-kawan kami yang mengikuti demonstrasi, seyogyanya dari perwakilan pendemo dan juga pejabat berwenang duduk bersama sehingga menghasilkan keputusan yang melegahkan kedua belah pihak yang berkepentingan. jadi kegiatan semacam itu tidak sampai merugikan banyak orang.


Sabtu, 24 November 2012

PEMBANGUNAN DESA DI ERA OTONOMI DAERAH

Seiring dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka Penyelenggaraan pemerintahan di daerah khususnya kabupaten/kota dilaksanakan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang demikian kemudian lebih akrab disebut Otonomi Daerah.
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hakikat Otonomi Daerah adalah upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah secara lebih leluasa dan bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai dengan kepentingan, prioritas, dan potensi daerah sendiri. Kewenangan yang luas dan utuh yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pada semua aspek pemerintahan ini, pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan kepada pemerintah dan masyarakat. Penerapan otonomi daerah seutuhnya membawa konsekuensi logis berupa pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah berdasarkan manajemen keuangan daerah yang sehat.

SELAMAT DATANG DI DESA LATUKAN

Selamat datang di website desa Latukan, kunjungi dan cari informasi selengkapnya tentang desa latukan hanya di desalatukan.blogspot.com

Desa Latukan tergolong desa yang majemuk, baik dari masyarakat maupun aparat pemerintah desa, kedua komponen itu selama ini sudah bekerja sama bahu membahu dalam mengembangkan kemajuan desa. oleh karena itu peran serta masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan masyarakat desa sangat dibutuhkan, karena kemajuan desa akan sangat berpengaruh pada partisipasi masyarakat dalam rangka mengembangkan program kerja yang telah direncanakan oleh pemerintahan desa.
kepercayaan masyarakat yang tinggi, harus pula diimbangi dengan pelayanan publik yang diberikan oleh aparatur pemerintah desa. oleh karena itu kerja sama yang saling membangun satu sama lain harus di pelihara guna menciptakan swasana desa yang kondusif, aman dan sejahtera. sehingga desa Latukan akan mampu mempertahankan gelar pemenang lomba desa tingkat kabupaten yang diperoleh pada tahun 2012, dan mampu bersaing dengan desa-desa yang lebih maju dari kabupaten yang lain.

Kamis, 22 November 2012

KONSEP PENGEMBANGAN DESA LATUKAN

Konsep perencanaan pengembangan Desa Latukan  mencakup 5 dimensi sebagai pilar utama yaitu menyangkut tata ruang desa, perekonomian desa, sosial budaya desa, mitigasi bencana, lingkungan hidup.
Tata ruang desa : rehabilitasi, rekonstruksi dan pengembangan desa. Selain itu, juga mampu menampung pertumbuhan ruang di masa datang secara fleksibel dan mampu menampung kebutuhan perbaikan struktur tata ruang desa melalui konsolidasi lahan (jika diperlukan). Konsep ini sesuai dengan muatan PP no 2 tahun 2005.
Perekonomian Desa : meningkatkan penghidupan masyarakat dan pembangunan sarana ekonomi berbasis potensi lokal, pengembangan usaha mikro, kelembagaan ekonomi dikaitkan dengan sumber daya manusia.
Sosial Budaya Desa : pembangunan pendidikan, sosial dan penguatan adat istiadat setempat dalam rangka pengembangan partisipasi masyarakat yang melibatkan segenap lapisan masyarakat, termasuk di dalamnya kelompok anak-anak pemuda dan wanita.
Mitigasi bencana : penataan ruang desa dengan fungsi khusus yaitu mitigasi bencana, berupa pembangunan daerah daerah yang rawan bencana dan tempat tempat yang digunakan untuk penampungan evakuasi warga ketika terjadi bencana.
Lingkungan hidup : penataan lingkungan yang menjaga keseimbangan holistik antara kawasan budidaya dengan kawasan lindung dalam upaya menjaga kelestarian penghidupan sebagian besar masyarakat. Penataan dilakukan juga terhadap pengelolaan di sektor pertanian, termasuk perkebunan, perikanan, kehutanan untuk meminimalisir ketidak seimbangan ekosistem.
Desa Latukan terletak di Kecamatan Kranggeneng termasuk dalam wilayah pengembangan yang diarahkan pada kawasan pertanian dan holtikultura yang termasuk rawan banjir. Secara umum Kecamatan Karanggeneng merupakan kawasan yang meliputi kawasan pertanian lahan basah, lahan kering dan peternakan dan Industri. Arah pengembangan / strategi Kabupaten Lamongan khususnya kawasan Karanggeneng dikembangkan sesuai dengan potensi wilayah yang ada. Pengembangan industri kerajinan, pertanian basah, lahan kering dan lain-lain.

Sesuai dengan Visi pembangunan Desa Latukan adalah : Asri Agamis, Sejahtera, Rukun dengan mengedepankan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Desa Latukan  ingin menuju desa yang ideal dan madani dengan mewujudkan masyarakat Latukan yang agamis, hidup sejahtera, penuh kerukunan dengan dilandasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jumat, 05 Oktober 2012

LATUKAN PANEN RAYA SEMANGKA

Musim kemarau sejak beberapa bulan ini ternyata membawa berkah bagi sebagian petani di Lamongan. Suhu yang begitu panas dan menyengat dirasakan petani semangka di Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng yang sedang panen raya. Ungkapan kegembiraan para petanai ini bahkan melibatkan Fadeli Bupati dan Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi untuk ikut serta panen raya, Jumat (5/10/2012). Sebagai tanda syukur dan ungkapan kegembiraan melimpahnya panen semangka tahun ini, warga Desa Latukan menyembelih empat ekor sapi. Para petani juga menggelar panggung hiburan live musik dangdut untuk semua masyarakat di lapangan Desa Latukan. Kades Latukan M. Jiono dalam kesempatan itu mengungkapkan tahun ini memang hasilnya lebih melimpah. Buah semangka dengan nama latin Citrullus Lanatus yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika Selatan yang tumbuh baik di musim kemarau ini merupakan buah yang dapat memperkuat kinerja jantung dan memperkuat sistem pertahanan tubuh karena mengandung antioksidan dan juga vitamin C.
Sementara itu Fadeli Bupati yang melakukan panen raya di hadapan para petani mengungkapkan, pihaknya akan memperhatikan apa yang sudah disampaikan Kades Latukan M. Jiono dalam sambutannya terkait akses jalan yang belum maksimal, pengerukan waduk dan bantuan pompa air. Data tersebut menjelaskan, pada tahun 2011 lalu dengan luas tanam 1.291 ha dan luas panen 1.992 ha, petani semangka Lamongan bisa memanen sebanyak 3.541 ton. Sedangkan hingga September tahun 2012, dengan luas tanam 1.036 ha dan luas panen 924 ha, petani semangka Lamongan bisa memanen sebanyak 15.406 ton. Sedangkan sentra komoditi semangka di Lamongan masih berada di wilayah Karanggeneng dan Sekaran. Untuk tahun lalu, wilayah Karanggeneng menghasilkan 2.072,5 ton dan wilayah Sekaran 377,7 ton. Namun untuk tahun ini meningkat cukup tajam. Yakni Karanggeneng mencapai 4.620 ton dan Sekaran 6.044 ton.